Rindu Itu Aneh.
Kadang tidak meledak jadi air mata
Kadang hanya jadi diam yang panjang
lalu tiba-tiba kamu muncul di kepala seperti lagu lama yang tahu jalan pulang.
Aku Tidak Selalu Punya Kata Untuk Menjelaskannya
Yang ada hanya perubahan kecil: Aku lebih sering menatap jauh
Aku lebih pelan membalas
Bukan karena tak peduli
tapi karena hati sedang sibuk menahan sesuatu yang tidak ingin merepotkan siapa pun
Rindu Tidak Selalu Ingin Memiliki
Ada rindu yang hanya ingin memastikan kamu baik-baik saja
Ada rindu yang tidak meminta datang
hanya berharap kamu pulang dengan selamat
di mana pun kamu berada
Kadang Aku Menyembunyikan Rindu Ini Di Hal-Hal Sederhana
Di kopi yang tiba-tiba terasa kurang hangat
Di kursi kosong yang tidak mengganggu
tapi selalu terasa
Di malam yang tenang
tapi terlalu luas
Kalau Aku Jujur..
Aku rindu versi yang dewasa
Yang tidak memaksa
Yang tidak menuntut
Tapi tetap setia tinggal
meski tidak selalu mendapat tempat untuk bicara
Aku Ingin Kamu Tahu Satu Hal
Kalau suatu hari kamu merasa sendiri
jangan buru-buru menyimpulkan dunia sedang menutup pintu
Barangkali ada seseorang yang sedang merindukanmu diam-diam
dan itu sedang jadi doanya
Dan Kalau Kamu Tanya
Seberapa Rindu Itu?
Rindu itu seperti napas: Tidak terlihat, tapi terasa
Tidak ribut, tapi hidup
Tidak meminta dipahami, tapi selalu ada.
Jadi Jika Malam Ini Kamu Terlintas Di Kepalaku..
Aku tidak akan melawan
Aku akan membiarkan rindu ini lewat pelan
lalu kutitipkan ia kepada Tuhan—semoga ia sampai kepadamu sebagai tenang